my mbs fm

30 September 2010

[mencintai-islam] Bangun Malam Dan Shalat Tahajjud



Al-Qur’an Surat Al-Isyro’ (17) ayat 79. “Dan
pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”





Dalam Wasiat-wasiat, Al-Syaikh Al-Akbar Ibnu Arabi
menasihati kita. Bunyinya, ketika turun ke langit dunia pada sepertiga terakhir
malam, Allah swt berkata, ''Sungguh berdusta orang yang mengatakan mencintai-Ku,
sementara ia tidur dan lalai kepada-Ku. Bukankah setiap kekasih ingin
berkhalwah dengan kekasihnya? Akulah yang mendatangi kekasih-Ku. Mereka
membayangkan-Ku di kelopak mata mereka. Mereka berbicara kepada-Ku dalam
musyahadah, dan bercakap-cakap dengan-Ku dengan khusuk. Di hari kemudian, Aku
tatapkan mata mereka pada surga-surga-Ku.''



Nasihat Sufi Andalusia, yang dijuluki Muhyiddin, ini mengisyaratkan agar kita
bangun malam, dan memanfaatkan sebagian malam itu untuk beribadah kepada Allah.
Nabi Muhammad saw bersabda, ''Hendaklah kalian menunaikan bangun malam, karena
bangun malam adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, yang bisa
mendekatkan kalian kepada Tuhan, pelebur kesalahan, penghalang dari dosa, dan
pengikis penyakit dari tubuh.'' (Imam Ahmad dan Tirmidzi). Dalam Islam, istilah
bangun malam disebut qiyaam al-layl.



Rasulullah juga berkata, ''Allah menyayangi seorang lelaki yang bangun malam
untuk salat, lalu membangunkan istrinya, dan istrinya pun ikut mendirikan
salat. Bila istrinya enggan, ia memerciki air ke mukanya. Dan, Allah menyayangi
seorang perempuan yang bangun malam untuk salat, lalu membangunkan suaminya,
dan suaminya pun melaksanakan salat. Jika suaminya menolak, ia menciprati air
ke wajahnya.'' (Imam Daud dan Ibnu Majah). Suami-istri itu, kata Nabi dalam
hadis yang dirawikan oleh Abu Daud dan An-Nasa'i, ditulis sebagai lelaki dan
perempuan yang berdzikir kepada Allah.



Lebih jelas, Allah menegaskan pentingnya bangun malam (QS 73: 1-9). HM
Thaba'thaba'i, dalam tafsir Al-Miizaan, menjelaskan bahwa yang dimaksud ayat
itu (qiyaam al-layl) adalah salat pada malam hari. Nabi berkata, ''Salat yang
terbaik setelah salat fardu adalah (salat) bangun malam.'' (Muslim).



Menurut Muhammad Abdullah Al-Khatib, dalam Qiyaam al-Layl: Penyegar Jiwa, kita
bisa memetik pelajaran dari ayat-ayat itu. Yaitu, agar kita selalu bangun malam
(salat), seperti Allah perintahkan kepada Nabi-Nya. Sebagian malam yang kita
gunakan beribadah kepada Allah akan mendatangkan pahala besar. Kita juga
dituntut
untuk membaca Alquran dengan tartil. Yaitu, membaca Alquran secara pelan dan
merenungkan makna dan kandungannya secara mendalam.



Bangun malam, kata Al-Khatib, merupakan salah satu standar untuk mengukur
cita-cita yang benar dan lurus, dan sebagai tanda dari jiwa yang besar.
Biasanya, bangun malam sangat berat dilakukan ketimbang bangun pada saat lain.
Bila kita sering bangun malam, maka kita akan terbiasa taat beribadah kepada
Allah, dan kita mampu membiasakan diri menanamkan keimanan dalam hati dan di
relung jiwa. Bangun malam untuk mengingat Allah dapat menciptakan pribadi
muslim yang tepercaya dan mewujudkan masyarakat yang disirami hidayah. - ahi

http://www.republika.co.id/berita/55307/Bangun_Malam

http://www.tahajjudcall.org
http://groups.yahoo.com/group/tahajjud_call/